Cari Blog Ini

Renungan harian

Renungan harian
Renungan Harian

Rabu, 24 Agustus 2011

Waspadai 15 Tanda-tanda Kanker

Link sumber: http://m.kompas.com/health/read/2011/08/24/10120373/waspadai-15-tanda-tanda-kanker
KOMPAS.com - Kanker memang momok bagi siapa pun. Penyakit ini kadang muncul kapan saja dan bisa menyerang siapa saja tanpa memberikan gejala atau tanda-tanda apa pun.

Di antara sekian banyak jenis kanker, memang ada yang tidak memberikan gejala di awal perkembangannya. Tanda-tanda bisanya baru tampak setelah kanker berkembang pesat. Padahal, dengan mewaspadai dan menemukan gejala kanker sejak dini, tentu pengobatan akan relatif menjadi lebih mudah.

Bila sudah terlambat, kanker dapat menyebar ke berbagai organ tubuh dan menyulitkan proses penyembuhan. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengenali beberapa gejala kanker berikut ini. Gejala kanker sangatlah beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap kondisi dan setiap pasien. Setidaknya ada 15 gejala kanker yang perlu Anda waspadai :

1. Perubahan pada payudara

Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam atau mengkerut juga harus dicurigai sebagai gejala.

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang terjadi. Setiap ada benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari puting.

2. Rasa nyeri yang tidak biasa

Seiring bertambah usia, makin sering Anda rasakan sakit dan nyeri. Rasa nyeri yang terus-menerus dan tidak biasa bisa merupakan tanda kanker. Apalagi nyeri ini bukan disebabkan luka atau sakit yang pernah dirasa sebelumnya.

3. Perubahan pada testis

Kanker testis/buah pelir sering muncul pada pria usia 20 – 39. Setiap perubahan ukuran pada testis, baik membesar maupun mengecil, harus tetap diwaspadai. Begitupula jika terjadi pembengkakan maupun perasaan berat di skrotum. Kadang kanker testis bisa berkembang sangat cepat, sehingga akan lebih baik jika Anda mengetahuinya sedini mungkin.

4. Perubahan pada kelenjar getah bening

Jika Anda menyadari ada benjolan atau pembengkakan di ketiak maupun leher atau di mana saja, waspadalah! Apalagi jika benjolan itu membesar dari hari ke hari dan berlangsung lama bahkan hingga lebih dari satu bulan.

5. Demam

Selain menandai beragam penyakit seperti radang paru, tenggorokan dan infeksi, demam juga bisa menandai adanya kanker. The American Cancer Society menyatakan demam adalah salah satu gejala yang terjadi pada kanker darah stadium awal, khususnya leukaemia atau limfoma. Seringkali, demam muncul ketika kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.

6. Berat badan turun dratis tiba-tiba

Penurunan berat badan yang tiba-tiba (lebih dari 10 persen berat badan) dan di luar dugaan tanpa upaya tersendiri dalam waktu singkat perlu diwaspadai. Biasanya penurunan bobot secara drastis ini berkaitan dengan kanker kolon atau kanker organ pencernaan lainnya.

7. Gangguan nyeri perut dan depresi

Setiap pria yang mengalami gangguan nyeri perut disertai depresi perlu diperiksa lebih lanjut, karena para ahli menemukan adanya hubungan antara depresi dengan kanker pankreas.

8. Lelah berlebihan

Seperti halnya demam, lelah berlebihan yang tidak membaik dengan istirahat juga bisa menjadi salah satu gejala kanker. Biasanya kondisi ini timbul setelah kanker berkembang meski bisa terjadi juga pada fase dini seperti pada leukemia atau kanker usus besar.

9. Batuk tak kunjung sembuh

Batuk selalu dikaitkan dengan flu dan alergi. Akan tetapi batuk terus menerus dalam periode lama, sekitar tiga atau empat minggu harus diperhatikan karena bisa merupakan gejala kanker atau pertanda adanya masalah lain seperti radang paru – paru kronis.

10. Sulit menelan

Jangan pernah menyepelekan kondisi ini. Kesulitan menelan makanan atau selalu merasa ada yang tersangkut di kerongkongan bisa saja menandai adanya kanker pada saluran pencernaan, seperti kanker esofagus.

11. Perubahan pada kulit

Anda harus memperhatikan bukan hanya pada perubahan di tahi lalat, tetapi perhatikan juga pigmentasi kulit. Perdarahan di kulit atau kulit yang mengelupas hebat dalam waktu beberapa minggu dan tidak hilang bisa merupakan salah satu pertanda kanker kulit.

12. Terjadi perdarahan di tempat yang tidak seharusnya

Kapanpun Anda melihat adanya darah dari bagian tubuh yang tidak seharusnya seperti batuk atau muntah darah, perdarahan di feses dan urin, saatnya menemui dokter dan mengetahui penyebabnya sesegera mungkin karena bisa saja kanker penyebabnya.

13. Perubahan di mulut

Jika Anda merokok atau mengunyah tembakau, waspadalah bila ada bercak putih di dalam mulut, atau titik putih yang tidak hilang di lidah, karena ini merupakan tanda leukoplakia (area tempat kanker berada sebelum muncul), yang bisa saja menjadi kanker mulut jika terus menerus iritasi.

14. Problem saat berkemih

Bertambahnya usia seorang pria, maka problem saat berkemih menjadi makin sering dialami. Bisa terjadi perasaan tidak lampias saat berkemih, ketidakmampuan menahan kencing, bahkan frekuensi kencing yang semakin sering. Tapi waspadalah jika keadaan ini tidak membaik dan bertambah parah, karena bisa merupakan pertanda kanker meski pembesaran prostat di usia lanjut juga bisa menyebabkannya.

15. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan yang terus menerus dan berulang-ulang bisa saja merupakan indikasi adanya kanker pada esofagus, tenggorokan atau perut. Khususnya pada wanita, rasa kembung yang tak biasa disertai perut membesar sehingga sering merasa kenyang dan tak bisa makan patut diwaspadai sebagai gejala kanker ovarium.

Berikan sedikit waktu Anda untuk mengamati dan menyayangi diri sendiri. Bukankah lebih baik jika problem kesehatan Anda teratasi sedini mungkin? Semoga petunjuk ini bisa membuat Anda lebih waspada dalam mengenali gejala- gejala kanker sebelum terlambat. (IAF)

Kenapa Perselingkuhan Terjadi? Ini Penyebabnya

Link sumber: http://m.yahoo.com/w/news_asia/kenapa-perselingkuhan-terjadi-ini-penyebabnya-142920841.html?orig_host_hdr=id.berita.yahoo.com&.intl=id&.lang=id-id

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernikahan adalah momen membangun kehidupan baru bersama pasangan. Suka duka akan dihadapi berdua, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah. Namun, masalah rumah tangga kadang tidak sesederhana yang

Menurut psikolog Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, cinta bukanlah pengikat pernikahan. Cinta hanyalah faktor yang bisa menarik seseorang untuk memutuskan berpasangan.

“Cinta paling lama bertahan tiga tahun, lalu hilang. Sisanya adalah komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab,” ujar Prof Sarlito, saat peluncuran buku Mencegah Selingkuh dan Cerai karya sosiolog Dra Hartati Nurwijaya di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta

Salah satu penyebab retaknya rumah tangga menurut Prof Sarlito adalah perselingkuhan. Perselingkuhan itu sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti: kemajuan teknologi, workaholic, dan sifat posesif.

Kemajuan teknologi
Teknologi bukan hal yang menjadi asal-usul perselingkuhan, namun bisa memicu perselingkuhan. Ketakutan bahwa kemajuan teknologi bisa membuat pasangan selingkuh, bisa membuat seseorang melanggar privasi pasangannya. Misalnya, membuka e-mail, SMS, atau situ

“Beri kepercayaan pada pasangan untuk punya wilayah privasinya sendiri. Kalau ternyata dia selingkuh, itu bisa diurus belakangan. Intinya jangan cari-cari masalah,” jelas Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia yang mendalami Psikologi Sosial ini.

Bagaimanapun, teknologi akan mempermudah pekerjaan dan kehidupan seseorang. Jadi, pasangan pun berhak menikmatinya.

Workaholic
Bila salah satu atau kedua pihak terlalu asyik dengan pekerjaan masing-masing, perlahan-lahan bisa menghilangkan kesetiaan. Jika workaholic tidak diselingi dengan kencan berdua, misalnya, akan sulit bagi pasangan untuk bertahan. Hubungan pernikahan akan t

Sifat posesif
Orang yang selalu menginginkan pasangan berperilaku sesuai dengan keinginannya cenderung membuat pasangan menjadi bosan. Kehidupan rumah tangga pun menjadi kaku karena pasangan selalu merasa diawasi dan akhirnya merasa terkekang.

Contohnya masalah cemburu. Cemburu yang berlebihan bisa memberi penghakiman yang terlalu cepat kepada pasangan, padahal perselingkuhan belum tentu terjadi. Kemarahan yang tidak memiliki alasan kuat justru akan menambah keretakan hubungan. Karena sifat man

“Jangan bermimpi mengubah seseorang, tapi ubah dulu diri Anda, maka pasangan akan mengikuti,” tukasnya.